Sabtu, 26 April 2014

Berapa lama fisioterapi harus dilakukan?

Saya baru saja berkunjung ke website seorang dokter di dalamnya berisi banyak dialog maupun tanya jawab dokter tersebut dengan banyak “subjek yang membawa masalah”, saya sebut demikian karena saya sendiri kurang paham apakah subjek tersebut adalah pasien dari dokter tersebut,atau hanya sekedar orang yang sedang mencari informasi lebih tentang kesehatannya sendiri atau masalah kesehatan orang lain. Dan diantara begitu banyaknya tanya jawab tersebut saya menemukan satu topik yang saya harap akan bermanfaat bagi anda. Dibawah ini saya salin kembali tanya jawab tersebut,tanpa pengurangan atau penambahan sedikit pun dalam kalimatnya.

         ·        Tati
Posted July 25, 2012
tati: sy ingin menanyakan masalh pasca stroke
Dok: silahkan diceritakan dengan lengkap dan apa pertanyaannya
tati: suami sy kena stroke sblah kanan sdh 1,5 th tp sp skrg tubuh bgn sblah kanannya msh blm berfungsi spt dlu terapi dan obat apa yg baik? 
Dok: dengan fisioterapi bu
Dok: bagaimana tekanan darahnya?
tati: sp skrg msh minum obat divask 10 mg & brainact 500( msg2 1 x 1 hr), tensinya skrg bagus, makananpun sdh tdk yg bminyak dan santan
Dok: iya bu itu obatnya sudah bagus
tati: tapi obatnya mbhayakan ginjal tdk?
Dok: tidak
Dok: kalau tidak diminum malah tensinya akan tinggi dan berkomplikasi ke ginjal
tati: tp bgmn ya dok mlutnya bgn kanan msh suka baal (kaku)
Dok: iya memang tidak langsung hilang baal nya, sebaiknya rajin fisioterapi dan harus sabar
Dok: stroke pemulihannya memang lama
tati: apa ada obat tuk syarafnya dok
Dok: itu brainact sudah ada
Dok: tidak perlu obat tambahan. Yang diperlukan adalah fisioterapi
Tati: iya terimakasih dok
Dok: sama2




·        zoey
Posted July 25, 2012
Halo Ibu Tati, mama saya juga terkena stroke, memang pemulihannya itu lama. Yang penting sabar ya, dan terus semangat buat bisa sembuh. Dan pastinya fisioterapi itu penting banget lho.



·        Afita
Posted July 25, 2012
ibu tati, bisa juga ditambah vitamin untuk membantu perbaikan syaraf, namanya methycobalt.. jangan lupa tetap rajin fisioterapi bu.. sabar ya bu.. saya bantu doa semoga suami ibu bisa segera membaik :)


Demikianlah diskusi yang terjadi, didalam blog tersebut subjek-subjek ini berbagi informasi dan saling memberi semangat.
Fisioterapi berperan dalam memberikan relearning ataupun reeducation pada,khususnya pasien dengan problematika saraf. Jadi, fisioterapi sebaiknya dilakukan secara rutin. Kenapa begitu? Karena jika anda melakukannya dengan jarak waktu yang terlalu lama maka pasien,khususnya dengan problematika pada sarafnya,akan lupa/melupakan pengajaran yang telah diberikan sebelumnya. Hal ini tidak bergantung pada tingkat kecerdasan pasien tersebut. Yang terjadi disini adalah proses pembelajaran (yang dalam dunia medis dikenal dengan ‘enggram’) bukan pada sel saraf yang telah rusak,TAPI pada perangkat sel saraf yang lainnya, yang masih baik kondisinya.

Tahukah anda bahwa ada jutawan sel saraf di tubuh kita,terutama pada otak,di dalam masa hidupnya manusia tidak menggunakan seluruh sel di otaknya,hanya sebagian yang digunakan.

Proses ini akan sama halnya ketika anda mengajari anak anda berjalan,membaca,ataupun menulis. Tentu butuh waktu yang lama dan tidak instant,bukan?. Bahkan proses pembelajaran yang terjadi akan lebih sulit karena pasien dengan masalah saraf,khususnya pada saraf pusat seperti stroke ataupun parkinson,kehilangan reflek normal dan sebagian bahkan disertai reflek tidak normal yang timbul akibat kondisi patologis yang dialami.

Dosis fisioterapi yang baik adalah dilakukan 3-5x sesi/minggu. Setiap sesinya berdurasi sekitar sejam dan diselingi waktu istirahat (rest time) yang cukup atau menyesuaikan dengan kemampuan optimal pasien pada saat latihan. 

Sebagai fisioterapi, saya menyarankan anda dan keluarga untuk melakukan fisioterapi minimal 3-5x/minggu. Durasi setiap sesinya,sekitar satu jam dan diselingi istirahat,itu pun harus disesuaikan dengan kondisi umum pasien,yang dapat terindikasi pada tensi, suhu tubuh, denyut nadi, maupun ritme pernapasan pasien. Latihan yang overtime seringkali menimbulkan komplikasi lain yang dapat berakibat secara sistemik pada seluruh tubuh anda. Dosis yang saya sebutkan diatas tidak hanya berlaku pada pasien dengan problematika saraf,tapi juga pada pasien dengan masalah yang berkaitan dengan otot,tulang,sendi maupun pergerakannya. Kondisi patologis yang menimbulkan masalah pada otot,tulang maupun sendi,diantaranya : sprain(robeknya otot), rematoid artritis,osteoartritis,patah tulang,dan masih banyak lagi. Latihan yang overtime tanpa istirahat yang cukup,akan memicu penumpukan asam laktat pada serabut-serabut otot anda. Hal ini sering kali terindikasi dengan timbulnya pegal atau rasa kaku pada otot. Dan jika jarak sesi terlalu jauh/lama, maka kekuatan maupun stabilitas sendi yang diinginkan akan sulit dicapai. Apalagi ada kecenderungan bahwa  otot yang tidak mengalami kontraksi/kerja dalam jangka waktu tertentu untuk mengalami penurunan kekuatan. Itulah sebabnya kekuatan otot anda tidak akan sama kuatnya dengan kekuatan atlet yang terlatih secara rutin.

Demikianlah saran saya untuk anda, kami sebagai fisioterapi berkewajiban untuk memberikan informasi mengenai baik buruknya pilihan yang akan anda ambil dalam masalah kesehatan yang anda maupun keluarga anda alami. Selanjutnya, hak anda untuk menentukan apa pilihan anda. Pemulihan pada pasien paska-stroke memang membutuhkan waktu yang lama, bisa berbulan-bulan, bahkan bisa bertahun-tahun. Namun, harapan masih ada dan fisioterapi sangat baik dalam membantu terwujudnya harapan tersebut.

Putus asa tidak dapat mengembalikan apa-apa tapi semangat dan sikap pantang menyerah akan menjadikan sejarah hidup anda dan akan dapat mengambilnya menjadi sebuah kebanggaan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar